Type to search

Good Parenting

Ayah Bunda, Begini Cara Membantu Anak Mencintai Tubuh Mereka Sendiri

Membantu anak mencintai tubuh sendiri

Pentingkah mencintai dan menerima bentuk tubuh kita sendiri? Tentu saja. Sebagian besar ibu- ibu akan merasa kurang nyaman saat melihat bentuk tubuh mereka setelah hamil dan melahirkan. Banyak dari mereka yang merasa rendah diri saat menatap pantulan diri mereka di cermin.

Hal ini juga dialami Ria (28), seorang ibu dari anak perempuan berusia 3 tahun. Hingga kini, Ria masih terus menyimpan celana jeans favoritnya yang berukuran tiga nomer lebih kecil dari ukurannya sekarang.

Ria masih berharap agar suatu saat nanti ia bisa mengenakan celana favoritnya lagi dan percaya diri dengan bentuk tubuhnya.

Apakah cerita tentang Ria ini familiar? Ya, ternyata apa yang dirasakan Ria banyak juga dirasakan oleh wanita di sekitar kita. Banyak orang yang masih merasa kesulitan untuk mencintai bentuh tubuh mereka sendiri.

Dan tahukah Ayah Bunda, perilaku kurang percaya diri terhadap tubuh sendiri ini ternyata terbentuk sejak usia dini, lho. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak- anak berusia lima tahun mempunyai kekhawatiran tentang bagaimana penampilan mereka dan 80% anak perempuan berusia 10 tahun telah menjalani diet.

Mengejutakan? Iya, karena kita kerap berpikir di usia tersebut anak- anak tidak seharunya mempunyai kekhawatiran berlebih tentang tubuh mereka. Kekhawatiran ini pada akhirnya menciptakan rasa tidak nyaman dan rendah diri pada mereka.

Ajari Anak Mencintai Tubuh Mereka Sedari Dini

Penting untuk para orangtua mengarahkan anak untuk mempunyai pandangan positif untuk mencintai bentuk tubuh mereka. Mengajari mereka akan mencegah anak mengalami perasaan malu atau trauma karena merasa mempunyai bentuk tubuh yang ‘tidak sempurna’.

Untuk mendukung anak- anak agar mereka dapat menghargai dan mencintai bentuk tubuh mereka sendiri, orangtua dapat mengajarkan anak untuk mengingat mantra ini terus- menerus :
“Bagaimana Anda (Kamu) menghargai dan mencintai bentuk tubuh sendiri akan memengaruhi bagaimana anak menghargai dan mencintai tubuhnya.”

Berikut ini adalah 7 cara untuk mengajari anak bagaimana mencintai bentuk tubuh sendiri:
1. Ajak mereka memahami ragam bentuk tubuh
Banyak media yang menggambarkan bahwa sosok yang sempurna adalah mereka dengan kulit putih, tubuh langsing dan berambut lurus. Penggambaran ini seolah- olah membuat anak memahami bahwa untuk menjadi cantik dan menawan, mereka harus terlihat sedemikian rupa. Untuk orang tua, ini adalah PR kita bersama untuk mengajak anak mencintai bentuk tubuh mereka sebagaimana adanya.

Ajak anak mengerti ada berbagai macam bentuk tubuh, model rambut, warna kulit, bentuk wajah, dan lainnya. Dengan begitu, ia akan memahami bahwa perbedaan bentuk wajah, dan perbedaan lainnya adalah hal yang wajar dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

2. Ajari anak hal- hal menakjubkan yang tubuhnya dapat lakukan
Daripada hanya fokus pada bentuk tubuh, ajak anak untuk mengerti apa saja yang tubuh bisa lakukan. Misalnya, tubuh dapat tumbuh tinggi, memanjat pohon, berlari kencang, atau otak yang dapat bekerja dengan aktif.

Saat anak menyadari ada banyak hal- hal menakjubkan yang tubuhnya dapat lakukan, pada akhirnya ia akan lebih bersyukur dengan apa yang ia miliki. Baginya, tak penting lagi bagaimana orang lain memandang bentuk tubuh mereka. Anak juga akan lebih termotivasi untuk mencintai bentuk tubuhnya sendiri.

3. Hindari berbicara negatif mengenai bentuk tubuh Anda sendiri meski hanya bercanda
Orang tua adalah contoh yang paling melekat untuk anak- anak. Ada kalanya Bunda merasa kesal karena sekumpulan lemak yang menggelambir di lengan atau perut yang buncit. Namun, hindari menyatakan keluhan itu di depan anak- anak. Mereka akan melihat bahwa orangtua mereka tidak bahagia dengan bentuk tubuhnya dan akan mulai fokus melihat hal yang sama, mencubit lemak di perut Anda, atau merasa kecewa melihat penampilan Anda.

Padahal, di mata anak- anak, orangtua sering menjadi sosok yang paling sempurna. Anak- anak mencintai orangtua mereka tanpa ada kaitannya dengan bentuk tubuh. Ingatlah bahwa mereka tidak akan melihat kekurangan tubuh seperti yang Anda keluhkan hingga Anda menunjukkannya. Inilah yang kemudian tanpa sadar tertanam dalam benak anak bahwa tubuhnya juga mempunyai kekurangan. Hal ini cenderung akan terbawa hingga mereka dewasa nanti.

4. Belajar menahan diri dari keinginan mengomentari penampilan orang lain
Entah itu terhadap orang- orang di sekitar kita atau tokoh di layar kaca. Kita sering tidak sadar, komentar kita terhadap orang lain adalah contoh yang tidak baik di depan anak- anak. Ini bisa membuat anak- anak akan lebih mudah menghakimi orang lain dari penampilan luarnya saja, tanpa pertimbangan lebih lanjut untuk mengenali karakter orang tersebut. Saat tumbuh dewasa, akan lebih mudah baginya untuk menjadi sosok yang judgemental atau mudah menghakimi orang lain.

5. Ajari anak bahwa perbedaan adalah hal yang baik
Meski terlihat berbeda satu dengan yang lain, pada dasarnya kita semua adalah manusia biasa. Hanya karena kita terlihat berbeda secara penampilan, bukan lantas kita tidak mempunyai perasaan yang sama sebagai manusia.

Ayah Bunda, mengajari anak untuk menerima perbedaan yang ia miliki dengan orang lain akan membuat anak- anak melihat perbedaan itu dengan cara yang dewasa. Ia akan mengerti bahwa setiap dari kita adalah pribadi yang unik. Hal ini akan mendorongnya untuk lebih berpikiran terbuka dalam aspek lain di kehidupan mereka. Tidak ada yang salah atau benar dalam melihat, hanya ada yang benar atau salah dalam bertindak.

6. Beri anak contoh dengan menjalani gaya hidup sehat
Hidup sehat bukan berarti pergi ke gym setiap waktu, memiliki tubuh berotot atau makan makanan organik. Hidup sehat bukan tentang penampilan ideal, tapi mempunyai perasaan yang baik terhadap tubuh.

Ajak anak untuk memahami bahwa hidup sehat adalah bagaimana cara kita menjaga kebugaran tubuh dengan rajin berolahraga, seperti jalan kaki ringan, atau makan makanan bergizi. Tidak peduli bagaimana bentuk dan ukuran tubuh kita, kita masih bisa mengajari anak- anak cara merawat tubuh mereka dengan gaya hidup sehat yang tidak berlebihan.

7. Jangan sungkan memuji orang lain di depan anak- anak
Ayah Bunda, tidak ada salahnya memberkan pujian kepada orang lain tentang hal- hal yang tidak ada kaitannya dengan penampilan fisik. Saat Ayah Bunda memuji orang lain karena kebaikan hatinya, karena mau menolong orang lain, atau karena perhatian dan memikirkan orang lain, mak hal itu lah yang anak- anak akan tiru. Mereka akan berpikir bahwa hal itu akan sangat baik untuk dilakukan.

Dibandingkan dengan kritik terhadap penampilan, dunia ini membutuhkan lebih banyak pujian untuk setiap kebaikan yang dilakukan. Memang tidak ada yang salah dengan memuji orang lain cantik. Namun jika kita terus memusatkan diri pada penampilan fisik, hal ini bisa menimbulkan persepsi bahwa nilai diri seseorang bisa dilihat dari penampilan luar mereka.

Yang tidak kalah pentingnya, Ayah Bunda juga bisa memuji anak- anak karena kreatifitasnya atau hal- hal kecil yang telah ia lakukan. Hal ini akan membantu anak- anak untuk lebih mengapresiasi banyak hal di sekitarnya.

Mari kita besarkan anak- anak kita dengan perasaan cantik luar dan dalam. Jangan sampai anak- anak kita tumbuh menjadi anak- anak yang pintar menghakimi orang lain dari penampilan luarnya saja. Setuju?

 

Referensi: Upworthy, Romper

Tags:

You Might also Like