Type to search

Good Parenting

Anak Terus Menangis? Ucapkan 9 Kalimat ini untuk Menenangkannya

Kalimat untuk menenangkan anak yang menangis terus menerus

Tangisan anak yang terus menerus memang seringkali membuat Ayah Bunda merasa tidak nyaman dan bingung. Orangtua mungkin akan melakukan segala cara untuk membuat mereka menjadi lebih tenang. Namun, apakah cara yang kita lakukan sudah benar? Bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya?

Anak yang menangis tersedu- sedu memang bisa memunculkan berbagai reaksi, seperti cemas, dan bingung misalnya. Orangtua tentu paham bahwa menangis adalah salah satu cara anak berkomunikasi ketika mereka baru dilahirkan. Namun seiring bertambahnya usia, anak akan belajar untuk mengelola emosi mereka.

Penelitian sendiri mengungkap, saat anak menangis, orang orangtua telah terprogram cara untuk bereaksi terhadap tangisan tersebut. Saat anak tantrum atau mengamuk, orangtua bisa dengan sigap melakukan berbagai upaya untuk menenangkan mereka dengan cepat.

Yang perlu diingat, kita perlu berhati- hat dalam merespon anak yang menangis dan merengek. Karena respon yang salah dapat mempengaruhi perkembangan mereka saat dewasa nanti. Namun, seperti apa reaksi terbaik yang perlu orangtua berikan dalam menghadapi anak menangis?

Di usia balita, tangisan tidak selalu sebagai ungkapan rasa sedih

Bagi anak- anak, menangis bisa menjadi ungkapan rasa marah, takut, senang, bingung, frustasi, cemas, atau bahkan bahagia. Itu lah alasan mengapa menangis menjadi salah satu cara anak belajar mengenal dan mengelola emosinya.

Yang menjadi masalah, anak balita belum mempunyai kemampuan verbal dan kesadaran diri untuk menjelaskan bagaimana perasaan mereka. Yang artinya, mengajukan pertanyaan “Ada apa?” seringkali tidak menghasilkan respon seperti yang diharapkan.

 

“Jangan menangis, ya Nak” seringkali tidak berhasil

Tidak sedikit orangtua yang berusaha menenangkan anak mereka dengan mengatakan “Jangan menangis” atau “Berhenti menangis, ya Nak”. Apakah Ayah Bunda sering melakukan ini? Jika iya, saatnya menghentikan kebiasaan ini. Mengapa?

Saat mengatakan “Jangan menangis, ya Nak”, anak cenderung berpikir bahwa orangtua tidak mengerti perasaan mereka saat itu. Akibatnya, bukannya menjadi tenang dan berhenti menangis, anak- anak justru akan melawannya dengan menangis lebih keras lagi.

Selain itu, meminta anak untuk berhenti menangis sama artinya dengan orangtua mengabaikan perasaannya, dan seakan mengatakan kepada anak bahwa emosi mereka atau apa yang mereka rasakan tidak penting. Artinya, ini bukan lah langkah tepat untuk menghadapi anak menangis.

Hal ini memang sekilas sepele, sehingga jarang orangtua memikirkannya. Namun, rasa peduli orangtua dalam merespon tangisan atau rengekan anak dengan tepat adalah kesempatan emas bagi orangtua untuk melatih anak dalam mengenal dan mengelola emosi secara positif.

Menggoda anak yang menangis atau mengalihkan perhatiannya adalah cara keliru lainnya
Cara keliru lain yang sering dilakukan adalah dengan mengalihkan perhatian mereka dan menggodanya. Baik itu dengan memberikan mainan, menyanyikan lagu, atau membuat ekspresi yang bisa membuatnya tertawa, atau mengalihkan perhatian pada hal lainnya.

Yang disayangkan dari cara ini adalah justru membuat anak- anak keliru dalam mengatur emosi mereka. Mereka tidak belajar mencari tahu apa yang membuat mereka risau dan mengatasinya dengan tepat. Hal ini akan terus  berimbas hingga masa dewasa nanti dimana mereka akan kesulitan mengatasi situasi atau emosi serupa dengan cara yang lebih positif.

9 Kalimat untuk Merespon Anak Menangis

Saat dihadapkan pada situasi anak menangis dan mengamuk tanpa alasan jelas, maka langkah pertama yang harus dipastikan adalah orangtua sendiri berada dalam kondisi tenang. Jika orangtua sedang marah, frustasi, atau stress, tindakan dan perkataan orangtua justru hanya membuat anak semakin menderita.

Untuk mendinginkan suasana, coba lah untuk mengambil nafas terlebih dahulu untuk mendinginkan perasaan. Kemudian coba lah untuk fokus dan tenang dalam menghadapi anak menangis. Selanjutnya, coba lah mengucapkan 9 kalimat berikut ini saat merespon anak menangis :

  1. “Kita ini satu tim. Bunda tentu siap untuk membantumu”

Bahkan meski mereka berkata tidak butuh bantuan, mereka sebenarnya membutuhkan dukungan dari orangtua mereka. Coba lah mendekati anak yang sedang menangis dan ucapkan kalimat ini untuk membuatnya tahu bahwa orangtua mengerti dan siap untuk membantunya.

 

  1. “Bunda tahu ini terasa begitu sulit”

Ucapan ini memang terdegar klisem namun ini adalah ungkapan sederhana yang membuktikan bahwa Ayah Bunda bersedia mendengarkan keluhannya.

 

  1. “Bunda mengerti kamu sedang sedih, kecewa, takut, cemas, atau bahagia, dan itu tidak apa-apa”

Beritahu anak bahwa perasaan seperti itu adalah hal yang sangat lumrah dan sangat manusiawi., terutama untuk anak- anak.

 

  1. “Itu benar-benar menyedihkan/membuat frustrasi/mengecewakan”

Tidak ada salahnya untuk orangtua mengakui bahwa kejadian yang memicu tangisan anak adalah hal yang menyedihkan akan membantu mereka untuk melihat apa yang membuat kesal dan mencari tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

 

  1. “Mari kita istirahat”

Kalimat ini mengajak anak untuk mengerti bahwa ia dan orangtua sedang membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Tidak jarang anak menangis karena merasa lelah dan hanya membutuhkan waktu di tempat tenang sebelum melanjutkan aktifitas kembali.

 

  1. “Bunda sayang kamu, dan kamu aman bersama di sini”

Kalimat ini menegaskan kepada anak bahwa orangtua menyayangi mereka dan akan memberikan rasa aman yang ia butuhkan. Sambil mengucapkan ini, coba lah berikan pelukan hangat kepada anak sehingga mereka tahu bahwa orangtua memang benar- benar ada untuk membantunya.

 

  1. “Maukah kamu membantu/istirahat/mencoba lagi?”

Seringkali saat anak merasa frustasi, yang mereka butuhkan adalah bantuan untuk melakukan tugas. Ajak mereka untuk istirahat sejenak dari situasi yang membuatnya frustasi dan tidak nyaman, kemudian dorong mereka untuk melakukannya lagi dengan sedikit bantuan. Orangtua dapat melakukannya dengan menanyakan apa yang mereka butuhkan, dan bukan memerintah.

 

  1. “Bunda bisa mendengar kamu menangis, tapi Bunda tidak tahu apa yang kamu butuhkan. Bisakah kamu menjelasanya supaya Bunda mengerti?”

Meski pada dasarnya anak belum bisa mengungkapkan alasan mereka menangis secara verbal, namun kalimat ini akan mendorong mereka untuk berlatih mengungkapkan perasaannya. Orangtua harus bersabar dan mencoba menelaah apa yang anaknya butuhkan.

 

  1. “Mari kita membuat solusi bersama”

Pada akhirnya orangtua dapat membantu anak untuk mengembangkan ketrampilannya dalam memecahkan masalah. Caranya adalah dengan mengajak anak mencari solusi atas hal yang membuatnya menangis dan merasa tidak nyaman. Dengan latihan ini, anak akan belajar cara menemukan solusi tanpa merasa sendirian dan diabaikan.

 

Ayah Bunda, mungkin punya tips tambahan dari artikel ini? Yuk tinggalkan komentar di artikel ini dan tips Ayah Bunda akan membantu ribuan orangtua lainnya yang saat ini membutuhkan bantuan untuk menenangkan anak- anak mereka..

 

Semoga tips ini bermanfaat!

 

Tags: